Penerapan dan Manfaat Konsep Employee Engagement serta Cara Meningkatkannya

Kemampuan daya saing perusahaan dalam menghadapi dan memanfaatkan perubahan merupakan faktor yang signifikan agar perusahaan dapat bertahan dan berkembang, serta senantiasa memberikan nilai tambah yang berarti bagi seluruh pemangku kepentingan. 

Upaya perusahaan dalam merespon perubahan tertuang di dalam formulasi strategi yang mendasari seluruh aktivitas operasional bisnis. Tingkat keberhasilan organisasi dalam menjalankan strategi tersebut sangatlah bergantung kepada faktor sumber daya manusia sebagai subjek pelaku aktivitas bisnis perusahaan. 

Pengelolaan sumber daya manusia dalam mempertahankan dan meningkatkan kualitas kinerja karyawan menjadi sebuah tantangan baru, di mana perusahaan dituntut untuk mampu menciptakan daya tarik dan daya dorong internal yang nyata bagi karyawan.  

Kondisi Say, Stay dan Strive

Daya tarik dan daya dorong tersebut merupakan pondasi dasar yang membentuk sebuah kondisi yang mampu menumbuhkan sikap dan perilaku karyawan yang baik. Kondisi ini umumnya disebut dengan Say, Stay dan Strive. 

  1. Kondisi Say

Kondisi Say adalah kondisi di mana perusahaan menciptakan daya tarik yang unik dan bermakna sebagai posisi tawar bagi karyawan, sehingga karyawan secara konsisten mengatakan hal-hal positif mengenai perusahaan kepada rekan kerja, karyawan baru, calon karyawan dan tentunya kepada para pelanggan. Hal ini tentunya berdampak besar kepada kualitas pelayanan pelanggan. 

  1. Kondisi Stay

Kondidi Stay adalah kondisi di mana perusahaan memiliki daya tarik bagi karyawan agar karyawan mempunyai keinginan yang besar untuk tetap menjadi bagian dari perusahaan, sehingga kondisi ini dapat menekan angka Turnover karyawan menjadi sangat rendah. 

  1. Kondisi Strive

Kondisi Strive adalah kondisi di mana perusahaan mampu menciptakan daya dorong kepada karyawan agar karyawan secara proaktif memberikan usaha yang lebih dan menunjukkan perilaku yang berkontribusi terhadap kesuksesan perusahaan. 

Konsep Employee Engagement

Untuk mencapai kondisi tersebut perusahaan perlu mengembangkan sebuah kerangka acuan yang sistematis, terukur, dan komprehensif dalam mengelola sumber daya manusia. Berkaitan dengan hal itu, konsep Employee Engagement adalah pilihan yang tepat. 

Employee Engagement  merupakan keterikatan emosional yang meliputi dua dimensi yaitu dimensi Commitment dan dimensi Satisfaction. Kedua dimensi tersebut  mampu menumbuhkan gairah, motivasi, dan dorongan proaktif bagi karyawan untuk memberikan upaya yang optimal di setiap aktivitas bisnis. 

Employee Engagement diukur secara sistematis, absah dan handal melalui dua pendekatan, baik pendekatan kuantitatif maupun kualitatif. Pengukuran tersebut dapat dilakukan terhadap karyawan sesuai dengan aspek demografis seperti struktural, tingkatan posisi Jabatan, masa kerja, gender, dan lain-lain. 

Dengan melakukan pengukuran Employee Engagement, perusahaan memperoleh peta kategori keterikatan emosional karyawan terhadap perusahaan dalam empat kategori yaitu Highly Engaged, Potentially Engaged, Passives, dan Fully Disengaged. Melalui gambaran tersebut perusahaan dapat menentukan langkah-langkah inisiatif maupun intervensi yang tepat sasaran dan bersifat unik secara sektoral maupun organisasional.  Tentunya hal ini perlu didukung oleh proses internalisasi, sosialisasi dan tindak lanjut yang nyata serta berkesinambungan.

Employee Engagement memberikan akses bagi manajemen untuk dapat membenahi kondisi Say, Stay, dan Strive karyawan dalam perusahaan melalui upaya-upaya membangun komitmen yang tinggi dan mengakomodasikan aspek-aspek kepuasan karyawan terhadap perusahaan secara lebih baik. 

Manfaat Memiliki Employee yang Engaged di Perusahaan

1. Kinerja Tim yang Lebih Baik

Karyawan yang engaged dengan apa yang dilakukannya tidak hanya akan memberikan dampak positif kepada dirinya sendiri, tetapi juga ke seluruh tim. Ini disebabkan karyawan yang engaged mampu memberikan performa di level tertinggi. Bayangkan jika Anda memiliki lebih dari satu karyawan yang engaged di dalam tim?

2. Meningkatnya Produktivitas

Karyawan dengan tingkat keterlibatan tinggi biasanya sudah memahami apa tujuan dari bisnis perusahaan, dan mampu mengatur cara kerja mereka agar aligned dengan strategi perusahaan. Hasilnya, mereka mampu bekerja secara efektif hingga produktivitas individu dan tim meningkat. Perusahaan pasti bisa melihat hasilnya dengan jelas.

3. Meningkatkan Kesehatan dan Keselamatan Karyawan

Karyawan yang engaged biasanya lebih peka terhadap lingkungan sekitar pekerjaannya. Mereka memiliki tingkat konsentrasi yang tinggi. Ini membuat mereka jarang bertindak ceroboh dan menghindarkan mereka dari berbagai risiko dan masalah.

4. Menurunnya Tingkat Turnover

Tentunya, tidak ada alasan bagi karyawan yang engaged untuk cepat-cepat resign dari perusahaan, bukan? Ini karena mereka memiliki komitmen emosional terhadap pekerjaan mereka, juga lingkungan di perusahaan. Tentunya, ini akan menyelamatkan perekrut dari beban rekrutmen setiap kali ada karyawan yang resign.

5. Relasi yang Lebih Baik

Karyawan yang mampu engaged dengan pekerjaan dan perusahaannya biasanya lebih pandai dalam mengatur emosi. Ini berdampak baik pada bagaimana cara mereka menjaga hubungan mereka dengan orang lain, baik itu rekan kerja, teman di luar kerja, bahkan keluarga.

6. Tingkat absensi rendah

Kita tahu tingginya tingkat absensi menandakan ada yang salah dengan organisasi kita. Namun, karyawan yang engaged memiliki semangat tinggi untuk selalu mengeluarkan performa terbaiknya setiap hari. Tidak ada alasan bagi mereka untuk menghindari tanggung jawab di kantor dan membolos. Jadi, memiliki karyawan yang engaged akan membantu perusahaan menilai kondisi produktivitasnya.

7. Pelayanan Pelanggan Lebih Baik

Karyawan yang mampu berkomitmen terhadap pekerjaan tentu bisa melihat dan menentukan apa yang terbaik bagi pelanggan mereka. Bahkan, mereka bisa memunculkan ide-ide segar lebih cepat dari orang lain karena mereka aktif update kondisi market–semua karena mereka memikirkan pelanggan mereka.

8. Meningkatkan Profit

Akhirnya, apa yang organisasi dapat dari memiliki karyawan yang engaged? Kinerja individu dan tim membaik, produktivitas meningkat, pelanggan Anda puas, tentu akhirnya profit pun akan ikut membaik. Menurut Meta-analisis dari Gallup, bisnis atau unit kerja yang mendapat skor tertinggi pada employee engagement menunjukkan tingkat profitabilitas 21% daripada seperempat skor lebih rendah lainnya.

Cara Meningkatkan Employee Engagement

1. Berikan perhatian ke perorangan

Membuat survei untuk menganalisa kecenderungan perorangan akan sangat membantu pemimpin atau manajer untuk memilih gaya komunikasi ke setiap orang di timnya dan apa yang memotivasi mereka.

Survei tersebut juga dapat membantu perusahaan untuk mempekerjakan orang-orang yang cocok untuk pekerjaan tertentu, yang mana bisa meningkatkan engagement.

2. Fasilitasi pelatihan dan pembinaan

Perusahaan yang mementingkan perkembangan skill karyawan dengan baik akan membuahkan keterlibatan karyawan yang tinggi.

3. Dengarkan karyawanmu

Beri mereka kesempatan untuk berpendapat, perhatikan apa yang mereka katakan dan hormati pendapat mereka adalah salah satu bentuk apresiasi perusahaan terhadap karyawan. Memberikan feedback secara rutin dan membangun ampuh meningkatkan performa dan kebahagiaan karyawan juga, daripada menggunakan review tahunan.

4. Bersosialisasi dengan tim

Cara sederhana untuk membantu karyawan lebih peduli tentang tempat kerja mereka adalah dengan membina hubungan yang lebih dekat dan sehat dengan rekan kerja. 

5. Perhatikan kesehatan dan kebahagiaan karyawan

Karyawan yang stres dan kelelahan akan membuat produktivitas menurun. Maka dari itu, penting untuk memonitor keadaan mereka secara berkala.

6. Berikan pengakuan

Karyawan yang diakui atas kerja kerasnya akan merasa dihargai, di mana perasaan ini akan mendorong karyawan untuk menjadi lebih engaged.

7. Buat Pekerjaan Lebih Menyenangkan

Pekerjaan harian merupakan rutinitas yang monoton dan kerap menyebabkan stres dan perasaan tak bahagia, sehingga kantor bukan tempat yang menyenangkan. Deadline dan target tetap wajib, namun kamu juga perlu menyeimbangkan ritme kerja, misalnya dengan konsep serius tapi santai. Selingi dengan kegembiraan di tempat kerja misalnya menyediakan sarapan atau makan siang bersama tiap hari tertentu. Kamu juga dapat merencanakan aktivitas bersama di luar kantor, seperti meeting di resort, outbond, paintball, dan gathering.

Hal tersebut menjadi faktor penentu apakah karyawan mau dan mampu untuk memberikan upaya lebih dalam menyerap poin-poin strategis perusahaan dan mengimplementasikannya kedalam aktivitas operasional sehari-hari.

Hal ini tentunya memberikan dampak bisnis yang konkret bagi perusahaan untuk dapat memberikan nilai tambah bagi pelanggan, bertahan dan berkembang didalam perubahan serta memiliki daya saing yang kompetitif dalam kompetisi bisnis saat ini dan di masa mendatang.  

Jika karyawan sudah memiliki employee engagement yang baik, maka perusahaan juga harus memfasilitasi kinerjanya dengan aplikasi yang baik dan mendukung seperti Altiuspeople.

Altiuspeople akan membantu pengelolaan SDM untuk memiliki kemudahan selalu terhubung dengan SDM. Tidak hanya itu, Altiuspeople juga akan membuat manajemen mengetahui apa saja ekspektasi karyawan dari strategi manajemen. Sehingga bisa menentukan kepuasan kerja apa yang tepat di kemudian hari untuk diterapkan.

Tunggu apalagi, segera bergabung dengan kami di sini, dan dapatkan informasi tentang fitur recommended Altiuspeople lainnya sekarang juga.

 

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on linkedin
LinkedIn
Share on whatsapp
WhatsApp
back to top
Open chat
butuh infomasi?
Halo ada yang bisa Kami bantu?