Pentingnya KPI Individu Sebagai Pendukung Kinerja Organisasi

Pengukuran dan penetapan Key Performance Indicator (KPI) yang berbeda, akan menimbulkan pola perilaku yang berbeda pula. Contoh kasusnya bisa dilihat pada dua model vendor yang bisa disewa untuk keperluan renovasi rumah di bawah ini.

Renovasi rumah bisa dilakukan oleh dua model vendor. Model vendor yang pertama adalah vendor pekerjaan “borongan”. Model yang kedua adalah vendor pekerjaan “harian”. Perjanjian dengan vendor pekerjaan borongan adalah dengan nilai kontrak tertentu akan menghasilkan total pekerjaan yang disepakati, tidak peduli berapa lama waktu yang dibutuhkan. 

Konsekuensi dari vendor model ini adalah semakin lama pengerjaan semakin banyak tenaga kerja yang dipakai, biaya semakin mahal, tetapi pelanggan tidak akan dikenakan biaya tambahan. Akibatnya, pengerjaan dilakukan dengan cepat tetapi biayanya mahal karena termasuk unsur risiko di dalamnya. 

Sedangkan perjanjian untuk model vendor harian adalah biaya para tukang dihitung secara harian. Pekerjaan akan dilakukan semampu para tukang menyelesaikan pekerjaannya setiap hari. 

Dengan model ini biasanya pengerjaan jadi lama dan banyak proses tidak penting yang dilakukan, sehingga menghabiskan waktu. Karena semakin lama dikerjakan, semakin banyak pendapatan yang diterima oleh vendor bersangkutan. Akibatnya, hitungan di awal biasanya lebih murah, tetapi hasil akhirnya bisa jauh lebih mahal, dan waktunya malah lebih lama.

Kesimpulan dari cerita tersebut, adalah pengukuran kinerja atau KPI akan mendorong terciptanya pola perilaku. Pengukuran yang benar akan mendorong individu berperilaku benar. Pengukuran yang salah akan mendorong individu berperilaku tidak benar dalam pencapaian kinerjanya.

Dalam organisasi yang jumlah individunya semakin banyak, pembuatan KPI Individu memerlukan perhatian khusus dan perlu penyelarasan. Penyelarasan kinerja diperlukan antara fungsi utama atau core, dengan fungsi pendukung atau support. Perlu dipastikan apa yang dilakukan oleh seluruh individu dalam organisasi berdampak pada kinerja organisasi secara keseluruhan. 

Salah satu cara memastikan bahwa KPI Individu selaras dengan organisasi adalah melihat kemampuan perusahaan dalam menurunkan KPI organisasi dari level paling atas hingga paling bawah. Dimulai dari KPI perusahaan, KPI divisi, KPI Departemen sampai KPI Individu.

Dalam organisasi, pengelolaan pengukuran terhadap kinerja karyawan secara individu biasa dikenal dengan Individual Performance Management System.  Individual Performance Management System dimulai dari perencanaan alat ukur atau Key Performance Indicator (KPI) plus targetnya, lalu penyelarasan KPI individu dengan organisasi, monitoringnya, serta pengukuran hasil beserta evaluasinya. Supaya mampu menjadi organisasi yang berkinerja baik berkelanjutan, maka organisasi perlu mengelola Individual Performance Management System dengan baik.

Digital KPI saat ini bukan suatu yang mustahil untuk diimplementasikan dalam mendapatkan KPI yang terukur, terarah, terintegrasi dan akurat hasilnya.  Altiuspeople Enterprise merupakan platform perangkat lunak yang dapat membantu perusahaan untuk mengukur KPI – Balance Scorecard – OKR secara efektif dan efisien. Platform ini memungkinkan perusahaan untuk membuat dan memonitor KPI dan memvisualisasikan hasilnya dalam bentuk dashboard yang mudah dipahami.

Beberapa fitur yang dapat ditemukan dalam aplikasi KPI Altiuspeople Enterprise perusahaan antara lain:

  1. Pembuatan dan Pengelolaan KPI: Aplikasi KPI perusahaan memungkinkan perusahaan untuk membuat dan mengelola KPI yang relevan dan dapat diukur. KPI dapat dikustomisasi untuk setiap departemen atau level karyawan.
  2. Pemantauan Kinerja: Aplikasi ini memungkinkan perusahaan untuk memantau kinerja karyawan secara real-time dengan grafik dan laporan yang mudah dipahami. Perusahaan dapat melihat progres karyawan terhadap target KPI yang telah ditentukan.
  3. Analisis dan Pelaporan: Aplikasi KPI perusahaan memungkinkan perusahaan untuk menganalisis data kinerja dan membuat laporan yang disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan. Laporan ini dapat memberikan wawasan yang berharga bagi manajer dalam mengambil keputusan.
  4. Pemberian Feedback 360’: Aplikasi KPI perusahaan juga memungkinkan manajer, rekan divisi dan divisi lain untuk memberikan feedback secara langsung kepada karyawan berdasarkan data kinerja, sehingga karyawan dapat memperbaiki kinerja mereka dan meningkatkan produktivitas.
  5. Integrasi dengan Sistem HRIS: Aplikasi KPI perusahaan dapat diintegrasikan dengan sistem HRIS perusahaan, sehingga data karyawan dapat diperbarui secara otomatis dan informasi kinerja dapat diintegrasikan ke dalam sistem HRIS.Bottom of Form

“Performance management is a continuous process of identifying, measuring, and developing the performance of individuals and teams and aligning performance with the strategic goals.” (Aguinis, 2013).

Djunaidi Baharudin 

Strategy & Execution Chief of Tribe

GML Performance Consulting

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on linkedin
LinkedIn
Share on whatsapp
WhatsApp
back to top
Open chat
butuh infomasi?
Halo ada yang bisa Kami bantu?